Versi paling lengkap tentang kisah penciptaan Dewa-Dewa Yunani tercantum dalam kitab yang disebut Theogony ("Silsilah Para Dewa"), ditulis oleh seorang penyair bernama Hesiod, yang hidup pada akhir abad ke delapan atau awal abad ketujuh sebelum masehi. Tidak banyak yang diketahui tentang Hesiod kecuali tentang ayahnya yang kehilangan semua uangnya ketika kapalnya tenggelam, dan saudaranya yang mencoba merampas warisannya.
Meskipun Hesiod menulis pada abad ke delapan sebelum masehi, ia dianggap telah menarik karya dari ribuan tahun sebelumnya. Namun demikian, Theogony secara resmi dianggap sebagai buku yang tanggal dan kepengarangannya tidak diketahui.
Dan berikut ini adalah ikhtisar yang mencantumkan 9 fakta dimulainya kisah para Dewa Utama Yunani menurut Theogony Hesiod.
1. Generasi Pertama Para Dewa - Primordial
(Dewa-dewa primordial - Dewa generasi pertama) |
Kekacauan tersebut merupakan entitas di mana generasi dewa dan dewi berikutnya terbentuk.
Setelah Kekacauan, lima dewa muncul sebagai peningkatan keberadaan, dan mulai memberi bentuk pada berbagai hal, memisahkan kekacauan ke dalam tempat dan waktu tertentu, dan mengatur panggung untuk penciptaan yang lebih banyak.
Lima dewa tersebut adalah:
Gaia - Dewi Bumi dan digambarkan sebagai personifikasi.
Tartarus - Dewa Dunia Bawah.
Erebus - Kegelapan yang menutupi dunia bawah.
Nyx atau Night - Kegelapan yang menutupi Bumi.
Eros - Dewa Cinta.
Nyx dan Erebus berkumpul dan memiliki dua anak bernama Aether (Surga) dan Hemera (Day).
Sementara Gaia dan Tartarus menyatu dan melahirkan empat orang anak bernama Typhon, Uranus, Mountains dan Pontus.[1]
2. Gaia dan Uranus
(Gaia dan Uranus. Gambar: Adam Vance/Fineartamerica.com) |
Gaia dan Uranus menghasilkan banyak anak. Pertama, mereka memiliki anak-anak berupa monster. Kemudian, setelah menyelesaikan kekusutan dalam sistem alam semesta, mereka menghasilkan beberapa dewa yang dikenal sebagai Titan.
Tiga anak pertama Gaia dan Uranus adalah Hecatoncheires, sosok monster dengan 100 tangan dan masing-masing memiliki 50 kepala, yang pasti sedikit mengejutkan bagi orang tua mereka.
Tiga berikutnya adalah Cyclops, raksasa dengan satu mata di tengah dahi mereka. Mereka sebesar gunung dan sangat kuat. Tiga Cyclops itu adalah Brontes, Steropes dan Arges.
Karena penampilannya yang mengerikan, kemudian Uranus memenjarakan Cyclops dan Hecatoncheires di Tartarus.[2]
3. Generasi Kedua Para Dewa - Titan
(Uranus dan anak-anaknya. Gambar: Arthistoryreference.com) |
Para Titan anak-anak Gaia dan Uranus terdiri dari enam putra dan enam putri. Mereka adalah:
Oceanus - Dewa Laut.
Thetis - Adik dan istri dari Oceanus.
Hyperion - Dewa Matahari.
Theia - Adik dan istri Hyperion.
Themis - Dewi Keadilan dan Hukum.
Rea - Seorang Dewi Bumi.
Mnemosyne - Dewi Memori.
Iapetus - Dewa Dunia Bawah sebelum Hades.
Coeus - Dewa Kecerdasan dan Pikiran.
Phoebe - Dewi Bulan dan Kebrilianan. Istri dari Coeus.
Crius - Rasi bintang Aries.
Cronus - Yang paling cerdas, paling kuat, dan paling pintar dari semuanya, dan merupakan suami dari Rea.
Oceanus dan Thetis menikah dan menghasilkan tiga ribu orang putri yang disebut Oceanid. Di antara Oceanid, yang terkenal adalah Klimene dan Metis. Anak-anak Oceanus yang lainnya adalah semua sungai, air mancur dan danau yang ada di dunia.
Hyperion menikah dengan Theia dan memiliki anak: Helios (Matahari), Eos (Fajar), dan Selene (Bulan).
Iapetus memiliki istri seorang Oceanid yang bernama Klimene atau Asia. Anak-anak Iapetos antara lain adalah Atlas, Prometheus, Epimetheus, dan Menoetius. Melalui Prometheus dan Epimetheus, Iapetos menjadi leluhur umat manusia.
Coeus dan Phoebe menikah, kemudian menghasilkan dua orang putri bernama Leto dan Asteria. Keturunan Coeus merupakan dewa-dewa penting. Apollo dan Artemis adalah anak-anak Leto, dengan demikian mereka adalah cucu Coeus.
Cronus menikah dengan Rea dan menghasilkan enam orang anak: Hestia, Hades, Demeter, Poseidon, Hera dan Zeus. Mereka kemudian menjadi cikal bakal lahirnya dewa-dewa Olympian.[3]
4. Balas Dendam Gaia dan Anak-Anaknya
(Cronus memotong alat kelamin Uranus. Gambar: Fine Arts Museun, San Francisco) |
Salah satu putranya, Titan Cronus, setuju untuk menyerang ayahnya demi ibunya. Gaia membuat sabit besar dari batu dan memberikannya kepada Cronus dengan beberapa instruksi yang cukup eksplisit.
Ketika Uranus datang untuk berhubungan seks dengan Gaia, ia menemukan kejutan yang tidak menyenangkan yang telah menantinya. Cronus (yang melihat dari dalam rahim Gaia) menjangkau dengan sabit dan menyerang Uranus, atau secara khusus, bagian Uranus yang paling dekat. Cronus memotong alat kelamin ayahnya dan melemparkannya ke laut. Dari darah alat kelamin Uranus lahir beberapa monster lagi, yaitu para Gigant dan Erinyes.
Ketika alat kelamin Uranus jatuh ke dalam air, laut menjadi berbusa, dan busa tersebut menghasilkan dewi Aphrodite. Namanya berarti "hadiah busa laut." Dia melayang-layang di laut untuk sementara waktu, dan kemudian datang ke pantai di Pulau Siprus. Itulah sebabnya dia sering disebut Cyprian Aphrodite.[4]
5. Lahirnya Dewa Generasi Ketiga - Olympian
(Rea menyerahkan bayinya ke Cronus untuk dimakan. Gambar: Mythology.net) |
Setelah Cronus mengebiri ayahnya, Uranus, Cronus menempatkan dirinya sebagai raja Surga. Dia menikahi saudara perempuannya, Titan Rea, dan mereka memiliki banyak anak.
Seperti ayahnya, Cronus tidak ingin semua anak-anaknya hidup. Dia telah mendengar ramalan bahwa salah satu putranya akan menggulingkan dia dan dia tidak ingin hal itu terjadi. Jadi setiap kali Rea melahirkan bayi, Cronus menelannya bulat-bulat.
Rea, seperti Gaia, sama sekali tidak senang melihat semua anaknya dimakan oleh ayah mereka. Jadi dia meminta bantuan orang tuanya, Gaia dan Uranus.
Gaia dan Uranus memiliki beberapa pengalaman dalam masalah tersebut, dan mereka tampaknya telah menghilangkan kepahitan abadi dari kesulitan perkawinan mereka sendiri, jadi mereka membuat rencana.
Ketika Rea melahirkan anak keenamnya, Zeus, dia menyelundupkannya ke gunung Dikte di pulau Kreta, dan memberikan suaminya sebuah batu seukuran bayi yang dibungkus selimut. Cronus tidak tahu hal itu, kemudian dia menelan batu tersebut dan tidak pernah memikirkannya lagi.[5]
6. Zeus - Pertama Di Antara Yang Sederajat
(Dewa Zeus. Gambar: Wallpaperkeren.pro) |
Ketika Zeus tumbuh dewasa, dia menentang ayahnya dan para Titan untuk menguasai alam semesta. Zeus membutuhkan bantuan saudara-saudaranya untuk dapat bertarung dengan ayahnya.
Lalu dia menyiapkan ramuan dan menyamar sebagai juru minuman Cronus. Diam-diam Zeus memasuki ramuan tersebut ke dalam minuman Cronus. Kemudian Cronus meminum ramuan dan tiba-tiba sakit, dan akhirnya memuntahkan anak-anaknya yang ditelan.
Yang pertama dimuntahkan Cronus adalah batu yang diberikan Rea sebagai ganti Zeus, dan membuat Cronus sadar bahwa dia telah ditipu. Lima bayi lainnya tumbuh besar di perutnya, dan mereka muncul sebagai dewa secara utuh. Dewa-dewa tersebut adalah generasi pertama Olympian: Hera, Poseidon, Hades, Hestia dan Demeter.[6]
7. Titanomachy
(Titanomachy. Gambar: Forum.nationstates.net) |
Dalam bentrokan awal pertama Titanomachy, Zeus dan para dewa Olympian lainnya dikalahkan oleh para dewa Titan. Zeus tahu dia membutuhkan bala bantuan jika mereka ingin memenangkan perang.
Dia kemudian melepaskan para Cyclops dan Hecatoncheires dari Tartarus. Cyclops membuatkan petir untuk Zeus, trisula untuk Poseidon dan helm ajaib untuk Hades. Saat Titanomachy berlangsung, Hecatoncheires melemparkan batu raksasa ke para Titan, dan Cyclope memalsukan petir Zeus.
Pertempuran Titanomachy berlanjut selama 10 tahun. Dampak Titanomachy bahkan dapat dirasakan di Bumi, bermanifestasi sebagai banyak gempa bumi dan bencana alam lainnya.
Para Olympian akhirnya muncul sebagai pemenang Titanomachy dan memenjarakan semua Titan di Tartarus, kecuali Themis dan Prometheus. Di sana mereka dijaga oleh Hecatoncheires.[7]
8. Generasi Ketiga Para Dewa - Olympian
(Dewa Olympian. Gambar: Danielemancini-archeologia.it) |
Dewa-dewa utama itu terdiri dari 12 dewa Olympian dan 1 dewa dunia bawah. Mereka adalah:
Zeus - Raja para dewa dan dewa paling kuat.
Hera - Ratu para dewa dan dewi yang paling kuat.
Poseidon - Dewa Laut dan dewa kedua yang paling kuat.
Demeter - Dewi Panen dan Kesuburan Bumi.
Ares - Dewa Perang.
Athena - Dewi Kebijaksanaan.
Apollo - Dewa Matahari.
Artemis - Dewi Perburuan.
Hermes - dikenal sebagai Dewa Utusan.
Hephaestus - Dewa Pandai Besi.
Aphrodite - Dewi Cinta dan Keindahan.
Dionysus - Dewa Anggur.
Hades - Dewa Dunia Bawah.
Beberapa mengatakan bahwa Hephaestus yang merupakan salah satu dewa Olympian, adalah putra Zeus dan Hera. Namun yang lainnya berpendapat bahwa Hera melahirkan Hephaestus tanpa pasangan, karena dia marah ketika tahu bahwa Zeus memunculkan Athena tanpa pasangan pula.
Poseidon menikah dengan dewi laut bernama Amphitrite dan salah satu dewi Olympian, Aphrodite. Pernikahannya dengan Aphrodite menghasilkan putri bernama Rhode. Dikatakan juga bahwa Poseidon memiliki istri dari salah satu Gorgon bernama Medusa dan memiliki anak berupa seekor kuda bernama Pegasus.
Hades memiliki istri bernama Persephone, anak Demeter dan Zeus. Hades menculik Persephone ketika Demeter tidak menyetujui Hades menikahi anaknya. Demeter kemudian marah, menyebabkan tanaman menjadi mati dan tanah menjadi gersang.
Hestia lebih memilih mengundurkan diri dari Olympian karena dia sudah muak dengan pertengkaran para dewa. Akhirnya kursinya diserahkan kepada Dionysus.
Sementara Zeus memiliki banyak istri dari golongan dewa dan manusia. Istri pertamanya adalah seorang oceanid bernama Metis dan melahirkan Dewi Athena. Selain itu ada Hera dan Demeter yang menjadi istrinya. Kemudian dia juga menikah dengan Leto dan menghasilkan dua orang anak, Artemis dan Apollo, yang keduanya merupakan dewa dan dewi Olympian. Zeus juga menikahi salah satu Pleiades (putri Atlas) bernama Maia, dan memiliki putra bernama Hermes.
Selain dengan dewa, Zeus juga menikahi manusia bernama Alkmene dan Semele, Dari hubungannya dengan Alkmene, dia memiliki anak bernama Heracles (Hercules). Sementara dengan Semele menghasilkan anak bernama Dionysus, yang menjadi dewa Olympian setelah Hestia menyerahkan kursinya kepada Dionysus.[8]
9. Gigantomachy
(Gigantomachy. Gambar: Image Gallery Site) |
Penyebab perang bukan hanya karena sifat Gigant yang bermasalah, tetapi juga karena intrik Gaia, ibu dari Gigant. Gaia sebelumnya membantu Zeus selama Titanomachy karena memungkinkan anak-anaknya, Hecatonchires, dan Cyclops dibebaskan dari penjara mereka di Tartarus. Namun setelah perang, anak-anak Gaia tersebut, digantikan oleh anak-anak Gaia yang lain ketika para Titan dipenjarakan di sana.
Dengan demikian, Gaia berencana untuk menjatuhkan Zeus, dan mulai membangunkan para Gigant. Bahkan sebelum perang terjadi, sebuah ramalan telah mengisahkan bahwa Zeus tidak bisa mengalahkan para Gigant tanpa makhluk fana (manusia) di sisinya. Zeus tentu saja memiliki makhluk fana yang sempurna untuk berperang bersama dia, yaitu putranya sendiri, Heracles (Hercules).
Gaia juga mengetahui tentang Heracles yang akan berada di sisi Zeus untuk perang melawan Gigant, dan segera ia membuat ramuan yang akan membuat Gigant kebal terhadap serangan manusia. Sebelum Gaia bisa mengumpulkan ramuan tersebut dan memberikannya kepada para Gigant, Zeus telah menggelapkan seluruh bumi, lalu mencuri ramuan itu.
Selama perang berlangsung, Zeus dan saudara-saudaranya, dibantu oleh pahlawan Heracles, berhasil mengalahkan para Gigant dan mengirim mereka ke dunia bawah. Sekarang, Zeus dan saudara-saudaranya adalah penguasa tertinggi langit dan bumi.[9]
Baca Juga:
● 12 Dewa Mitologi Yunani Kuno Yang Perlu Anda Ketahui
● 7 Kisah Tentang Hades, Sang Dewa Dunia Bawah Yang Menakutkan
● 10 Planet Paling Mematikan Yang Terdapat Di Alam Semesta
● 11 Lukisan Terkenal Yang Menyimpan Pesan Rahasia
● 12 Dewa Mitologi Yunani Kuno Yang Perlu Anda Ketahui
● 7 Kisah Tentang Hades, Sang Dewa Dunia Bawah Yang Menakutkan
● 10 Planet Paling Mematikan Yang Terdapat Di Alam Semesta
● 11 Lukisan Terkenal Yang Menyimpan Pesan Rahasia
No comments