11 Lukisan Terkenal Yang Menyimpan Pesan Rahasia

Kita mungkin mengenali beberapa karya seni terkenal kelas dunia tetapi seberapa banyak dari kita yang tahu lebih dalam tentang karya seni tersebut, kecuali jika Anda adalah seorang penggila seni atau sekolah jurusan sejarah seni, itu mungkin tidak banyak.

Salah satu hal hebat tentang seni adalah selalu terbuka untuk interpretasi. Anda dapat meneliti lukisan favorit Anda berulang-ulang dan selalu menemukan simbol samar baru atau detil tersembunyi.

Beberapa seniman paling terkenal di dunia dengan sengaja memasukkan pesan rahasia ke dalam lukisan mereka, apakah untuk menumbangkan otoritas, menantang para pengamat seni, atau mengungkapkan sesuatu tentang diri mereka sendiri.

Ratusan tahun kemudian, berkat kemajuan teknologi, banyak dari pesan rahasia tersebut telah ditemukan. Mari kita lihat beberapa lukisan yang paling dikenal karya para seniman paling terkenal sepanjang masa dan apa saja pesan rahasia menakjubkan yang tersembunyi di baliknya.

11. David and Goliath

(Lukisan David and Goliath karya Michelangelo. Sumber gambar: Wikimedia Commons)

Terletak di Kapel Sistina Kota Vatikan adalah salah satu dari banyak ilustrasi karya Michelangelo Buonarroti. “David and Goliath” secara langsung merujuk karakter-karakter alkitabiah dari nama yang sama.

Saul, raja Israel dan Yehuda menawarkan hadiah kepada siapa saja yang bisa mengalahkan raksasa Goliat yang menentang pasukan Allah. David (Daud), seorang bocah lelaki mengambil tantangan tersebut untuk melawan Goliat dengan tongkat dan umban. Singkat cerita, Daud menang.

Dalam lukisan itu menggambarkan kisah kuno Daud dan Goliat. Seseorang melihat Daud mengangkangi Goliat dan mengangkat tangan kanannya ke udara yang akan memukul bagian belakang kepala Goliat. Tangan kiri Daud diletakkan di belakang leher Goliat.

Ketika melihat penggambaran kisah alkitabiah tentang Daud dan Goliat itu, postur tokoh-tokoh tersebut membentuk pesan tersembunyi yang oleh Michelangelo secara cerdik ditanam dalam lukisan itu.

Postur yang dibentuk oleh dua tokoh pertempuran itu menyerupai bentuk huruf Ibrani gimel. Mengapa Michelangelo memasukkan huruf Ibrani dalam karyanya di Kapel Sistina? Diasumsikan bahwa selama waktunya di pengadilan Lorenzo de Medici di Florence, Italia, ia mendalami pengetahuan tentang Yudaisme.

(Huruf ibrani gimel yang terbentuk dari tekstur tubuh David dan Goliath)

Saat Michelangelo sedang melukis Kapel Sistina, dikatakan bahwa Michelangelo dipengaruhi oleh pengetahuannya tentang Yudaisme untuk membuat kapel dengan proporsi yang sama dengan Kuil Suci di Yerusalem. Dengan menyalin proporsi Kuil Suci, Michelangelo melukiskan "pesan mistis yang hilang tentang cinta universal" ke dalam Kapel Sistin.

Huruf Ibrani yang tersembunyi dimaksudkan untuk ditemukan dan diterjemahkan sehingga pesan ini dapat disampaikan. Huruf Ibrani secara spesifik tergambar dalam postur Daud dan Goliat, yaitu huruh Ibrani gimel, yang berarti melambangkan kekuatan.[1]

Michelangelo dengan cerdik melukiskan simbol kekuatan itu ke dalam kisah Daud dan Goliat, di mana Daud menang atas Goliat yang sangat besar dengan kekuatan yang diberikan kepadanya oleh Allah.

10. The Last Supper

(The Last Supper karya Leonardo da Vinci. Photo: Wikipedia)

"The Last Supper" karya Leonardo Da Vinci telah dan mungkin akan selalu menjadi pusat dari banyak teori konspirasi.

Seorang penulis dan musisi Italia, Giovanni Maria Pala, mengklaim telah menemukan kode da Vinci asli setelah menemukan tanda musik yang disembunyikan dalam lukisan “The Last Supper”.

Dia mengatakan bahwa tangan Yesus dan para pendeta, dan roti dalam gambar masing-masing mewakili sebuah catatan, yang membentuk komposisi 40 detik.

(Kode notasi musik yang ditemukan oleh seniman asal Italia, Giovanni Maria Pala)

Dia membuat penemuan setelah melapiskan paranada - lima baris yang digunakan dalam lembaran musik - pada lukisan. Komposisi muncul ketika "catatan" dibaca dari kanan ke kiri, mengikuti teknik Leonardo sendiri.[2]

Arthur Dan Brown punya ide lain ketika mempelajari "The Last Supper". Dalam buku Brown “The Da Vinci Code”, ia mengklaim bahwa murid di sebelah kanan Yesus adalah Maria Magdalena yang berpakaian seperti pendeta Yohanes.

Brown menambahkan bahwa bentuk-V di antara kedua sosok tersebut mewakili rahim yang menunjukkan bahwa Yesus dan Maria memiliki anak bersama.[3] 

(Bentuk huruf V di antara Yesus dan Mary Magdalena menurut teori konspirasi Dan Brown dalam bukunya yang berjudul "The Da Vinci Code")

9. Cafe Terrace At Night

(Lukisan Cafe Terrace At Night karya Van Gogh. Photo: blog.vangoghgallery.com)

Vincent Van Gogh menciptakan “Cafe Terrace At Night” pada tahun 1888. Lukisan minyak itu menggambarkan forum plus kehidupan nyata di Perancis.

Pada 1990-an pemilik kafe bahkan merenovasi restoran sehingga lebih mirip karya Van Gogh. Sederhana bukan? Sepertinya tidak.

Teori konspirasi gaya Arthur Dan Brown terbaru yang menghantam dunia seni menunjukkan bahwa Vincent van Gogh mungkin telah menyembunyikan penghormatan kepada "The Last Supper" karya Leonardo da Vinci (1495-98) dalam karya besarnya "Cafe Terrace at Night".

Memang, sebuah studi tentang lukisan itu mengungkapkan bahwa karakter utama dalam lukisan itu terdiri dari satu tokoh sentral dengan rambut panjang dikelilingi oleh 12 orang, ditambah sosok yang muncul dalam bayang-bayang. Apakah itu terdengar seperti skenario yang biasa?

Menurut peneliti independen Jared Baxter, itu benar, dan itu hanyalah puncak gunung es dari sejumlah simbol keagamaan yang disembunyikan dalam karya-karya Van Gogh.

Jared Baxter mengklaim bahwa "Cafe Terrace at Night" sebenarnya adalah versi "The Last Supper" karya Van Gogh. Lihatlah lebih dekat di teras, Anda melihat sosok di tengah-tengah di antara semua meja, seperti Yesus dalam karya Da Vinci. Di sekitar orang yang di tengah itu ada dua belas orang. Satu muncul sosok berupa bayangan yang sepertinya mungkin mewakili Yudas.[4] 

8. The Old Guitarist

(The Old Guitarist, karya Pablo Picasso. Sumber gambar: Wikipedia)

Pablo Picasso membuat “The Old Guitarist” selama periode kelamnya yang terkenal, sekitar tahun 1903 dan 1904.

Dalam lukisan itu, Picasso membatasi dirinya pada palet berwarna biru monokromatik dan tema-tema emosional, psikologis tentang kesengsaraan dan keterasingan manusia, yang terkait dengan gerakan simbolis dan karya seniman seperti Edvard Munch. Picasso menampilkan “The Old Guitarist” sebagai ekspresi abadi dari penderitaan manusia.

Lukisan itu memperlihatkan seorang lelaki tua di lantai, terbalut kain compang-camping, matanya buta, kedua tangannya di atas gitar meskipun lelaki tua itu tampak tertidur.

Esensi dari lelaki tua itu terkandung dalam postur dan gerak tubuhnya, gayanya yang menyimpang memperlihatkan bahwa tubuh bagian atas gitaris tampaknya sedang berbaring, sementara bagian bawahnya tampak duduk bersila. Gitarnya yang berwarna cokelat adalah satu-satunya warna lukisan yang berbeda. Sosok yang memanjang dan kurus dari musisi buta itu dikaitkan terhadap sejarah seni Spanyol, khususnya, seniman besar abad ke-16, El Greco, yang memiliki bentuk tubuh serupa dengan figur yang ada pada lukisan tersebut.

Orang-orang tidak tahu kisah tentang lelaki tua itu, tetapi mereka menyimpulkan bahwa ia telah hidup lama, bahkan mungkin kehidupan yang depresi mengingat titik-titik yang terlihat dalam lukisan itu sangat penting bagi cara hidupnya.[5]

Namun, yang paling pribadi, lukisan itu mencerminkan simpati Picasso yang berusia 22 tahun yang berjuang untuk nasib buruk yang tertindas. Dia tahu bagaimana rasanya menjadi miskin, hampir tanpa uang selama tahun 1902. Karya-karyanya sejak saat itu menggambarkan kesengsaraan orang-orang miskin, orang sakit, dan orang-orang terbuang dari masyarakat.

7. Madonna With Saint Giovannino

(The Madonna with Saint Giovannino, karya Demonico Ghirlandaio. Sumber gambar: Public Domain/Wikimedia Commons)

"Madonna With Saint Giovannino" tergantung di Palazzo Vecchio di Florence Italia. Pelukis pada masa pembaharuan (Renaisan) Italia, Demonico Ghirlandaio, melukis Mary Madonna pada abad ke-15.

Pada saat itu orang-orang memperdebatkan apa yang kemudian dianggap sebagai penampakan benda aneh yang mengambang di langit yang membuat orang bingung. Seperti yang dilakukan oleh setiap seniman yang relevan, Ghirlandaio memasukkan kejadian itu ke dalam karyanya.

Lukisan "The Madonna with Saint Giovannino" juga telah dikaitkan dengan pelukis Jacopo del Sellaio dan Sebastiano Mainardi, tetapi itu bukan spekulasi terhadap pencipta karya yang menarik banyak orang, melainkan klaim oleh ahli teori alien yang berspekulasi bahwa objek yang berbentuk di kanan atas lukisan itu mungkin adalah UFO yang melayang di latar tepat di atas bahu kiri Madonna.[6]

Objek itu terkenal karena tidak memiliki konteks yang jelas dalam lukisan itu. Beberapa orang percaya bahwa Mary bisa melindungi kedua bayi yang digendongnya dari kemungkinan objek luar angkasa.

(Lukisan "Madonna with Saint Giovannino" memperlihatkan detail benda langit)

Penjelasan lain terhadap objek berbentuk cakram yang tidak lazim tersebut adalah bahwa itu bisa menjadi simbol Kristen, seperti bintang yang bersinar.

Karya seni religius yang dibuat sekitar masa “The Madonna with Saint Giovannino” sering kali menyertakan simbol-simbol seperti itu. Beberapa orang bahkan berpendapat bahwa objek itu merupakan petunjuk dari bagian Alkitab dalam Kitab Lukas yang menyatakan malaikat Tuhan mendatangi mereka.

6. Arnolfini Portrait

(Arnolfini Portrait karya Yan Van Eyck. Sumber gambar: Wikimedia Commons)

Lukisan “Arnolfini Portrait” yang juga dikenal dengan "Pernikahan Arnolfini", dilukis oleh Yan Van Eyck pada tahun 1434.

Banyak yang percaya bahwa orang yang ada di dalam lukisan itu adalah pedagang Italia terkenal Giovanni Di Nicolao Arnolfini dan istrinya yang dilukis di rumah mereka di Bruges. Penggemar seni menganggapnya sebagai salah satu lukisan paling kompleks dalam sejarah Barat.

Potret Arnolfini adalah potret ganda dari seorang pedagang Italia dan istrinya, bukan catatan pernikahan mereka seperti yang umumnya diyakini. Kebingungan tentang subjek tentu saja datang dari banyak detil yang dibedakan oleh kaum Renaisan Utara, dengan masing-masing dari mereka melibatkan simbolisme tertentu.

Mari kita lihat kelimpahan interior dan kostum pasangan. Penting untuk diingat bahwa Arnolfini bukan seorang aristokrat, dia adalah kelas menengah yang makmur dan potret itu dimaksudkan untuk menunjukkan kekayaannya.

Cermin cembung di dinding belakang memantulkan dua sosok di ambang pintu. Salah satu dari mereka mungkin adalah van Eyck sendiri, karena belum ada penjelasan yang ditemukan mengenai kedua figur tersebut.

Tanda tangan Latin yang berhias di atas cermin diterjemahkan sebagai: "Jan van Eyck ada di sini. 1434".[7] 

(Detil cermin di latar belakang dalam lukisan Arnolfini Portrait)

Simbolisme dalam karya itu dapat dipelajari tanpa henti. Tetapi apa yang pada dasarnya dikagumi terhadap van Eyck adalah kemampuannya untuk meniru kenyataan dan menciptakan kembali efek cahaya pada tekstur yang berbeda.

Menggunakan cat berbasis minyak yang mengering secara signifikan lebih lambat, memungkinkan seniman untuk membuat revisi dan menambahkan detail melalui penerapan beberapa lapisan tipis dan dengan demikian memberikan kualitas bercahaya yang luar biasa terhadap karyanya.

5. Bacchus

(Bacchus karya Michelangelo Merisi De Caravaggio. Sumber gambar: Wikimedia Commons)

Menilai dari ekspresinya, Bacchus sepertinya bosan dengan kehidupan atau jatuh karena pengaruh segelas anggur yang besar. Master Barok Italia Michelangelo Merisi De Caravaggio melukis potret Bacchus pada 1595.

Bacchus menunjukkan Bacchus muda, juga dikenal sebagai Dionysus, dewa anggur, dewa ritual, dewa kesuburan dan dewa teater. Daun anggur begitu banyak menghiasi rambutnya, sementara buah anggur dan buah-buahan lain mengelilinginya. Lalu di mana pesan rahasia di sini selain nuansa pesta?

Pada tahun 2019, para ahli seni menemukan gambar seorang pria yang disembunyikan di dalam botol anggur di sebelah kiri dengan menggunakan teknik modern yang disebut reflektograpi yang menggunakan cahaya inframerah untuk menembus lapisan cat dengan ketebalan yang bervariasi yang membuat lapisan atas tampak transparan.

Lapisan di botol itu menunjukkan seorang pria, yang dianggap sebagai Michelangelo pada usia 25 tahun, dengan rambut keriting gelap, mengintip keluar dari bagian dalam botol. Dia memegang kuas cat dan sedang melukis dengan menggunakan sandaran papan tulis. Hidung sosok kecil itu, mata dan kerah di lehernya terlihat. Potret diri muncul dalam cahaya yang dipantulkan yang diputar di permukaan botol anggur.[8] 

(Potret diri Michelangelo yang terlihat samar di botol anggur Bacchus)

Mina Gregori, seorang pakar dunia abad ke-16 mengatakan bahwa dalam botol di sebelah kanan Bacchus, Michelangelo melukis seseorang dalam posisi tegak, dengan tangan terulur ke arah kanvas di atas sandaran papan tulis. Tampaknya menjadi potret dirinya saat ia melukis.

4. The Ambassador

(The Ambassadors karya Hans Holbein the Younger. Sumber gambar: Wikipedia)

"The Ambassador" dilukis pada tahun 1533, selama periode Tudor, dan merupakan karya Hans Holbein the Younger.

Lukisan itu dibuat atas perintah Jean de Dinteville, yang kita lihat berdiri di sebelah kiri. Ia dikirim ke Inggris oleh Raja Francis I dari Perancis sebagai duta besar untuk melindungi kepentingan negaranya. Pria di sebelah kanan itu juga orang Prancis, dia adalah Uskup Georges de Selve, yang berada di Inggris dalam misi rahasia pada musim semi tahun 1533, masa ketika Inggris berada di ambang meninggalkan Gereja Katolik secara resmi. Sementara itu, Holbein sang pelukis telah meninggalkan Basel, dan sedang bekerja di London.

Namun, bagian yang paling menonjol dari karya itu bukan kedua pria tersebut, tetapi gumpalan aneh yang tergambar di bagian bawah lukisan. Gumpalan itulah yang menjadikan lukisan tersebut menyembunyikan gambar anamorphic. Jenis gambar itu tampak terdistorsi ketika Anda berdiri tepat di depannya. Tapi jika Anda melihatnya dari sudut yang berbeda, Anda akan melihat bahwa gumpalan itu membentuk tengkorak.[9] 

(Gambar tengkorak yang terletak di bawah lukisan The Ambassador. Photo: Wikimedia Commons)

Holbein merancang lukisan itu untuk digantung di tangga. Dengan begitu, orang-orang yang menaiki tangga dapat melihatnya sebagaimana seharusnya dilihat.

3. Creation of Adam

(Lukisan Creation of Adam, karya Michelangelo. Photo: Wikicommons)

“Creation of Adam” adalah salah satu karya Michelangelo Buonarroti yang paling terkenal. Menjadi lukisan plafon atau langit-langit di Kapel Sistina Vatikan, lukisan itu menggambarkan Adam bersandar ke belakang dengan jari telunjuknya terentang, nyaris menyentuh jari telunjuk Tuhan.

Michelangelo melukis "The Creation of Adam" di plafon Kapel Sistina pada tahun 1500-an. Ada teori bahwa lukisan plafon itu memiliki makna tersembunyi. Pesan tersembunyi ditemukan di balik sosok berjubah yang digambarkan sebagai Tuhan di mana seseorang seharusnya bisa melihat bentuk otak manusia.

Ya, memang, seniman itu rupanya memasukkan kontur otak manusia ke dalam lukisannya. Orang-orang dan bagian tubuh di belakang Tuhan adalah bagian anatomi organ otak tersebut. Dengan penggambaran itu Anda dapat menyimpulkan bahwa Michelangelo ingin menunjukkan kalau Tuhan tidak hanya memberi Adam kehidupan tetapi juga pengetahuan.

(Kontur otak manusia yang tersirat dalam lukisan Creation of Adam)

Michelangelo telah lama dikenal karena penguasaan anatomi manusia. Oleh karena itu beberapa orang percaya bahwa dia ingin memperkenalkan kegemarannya terhadap  anatomi tersebut ke salah satu pencapaian terbesarnya di langit-langit Kapel Sistina.

Seorang dokter mengatakan bahwa Michelangelo sangat akrab dengan otak manusia dan ia menggunakan pengetahuannya tentang neuroanatomi yang secara simbolis mewakili otak dalam lukisan "Creaton of Adam”.[10]

2. The Starry Night

(The Starry Night, karya Vincent Van Gogh. Sumber gambar: Wikimedia Commons/Public Domain)

Tidak hanya "Starry Night" karya Vincent Van Gogh yang paling terkenal, tetapi juga merupakan salah satu karya seni paling kontroversial yang pernah ada.

Van Gogh menciptakan "The Starry Night" pada musim panas 1889. Lukisan itu menggambarkan pandangannya di luar jendela kamar rumah sakit jiwa yang menghadap ke timur di Saint-Rémy-de-Provence, yang terletak di selatan Perancis. Van Gogh membuat lukisan itu setengah tahun setelah kehancuran dan mutilasi telinganya yang terkenal.

Lukisan Vincent van Gogh "The Starry Night" dianggap sebagai salah satu karya seni paling bersejarah yang pernah dibuat. Pada tahun 2004, para ilmuwan menemukan kemiripan yang luar biasa antara pola-pola yang berputar-putar dalam lukisan dan pengamatan yang ditangkap oleh Teleskop Hubble tentang awan gas dan debu yang berputar di sekitar bintang yang jauh.

(Awan gas dan debu yang berputar yang tergambar dalam lukisan Starry Night Van Gogh)

Penemuan tahun 2004 membuat para ilmuwan mempelajari paralel yang banyak ditemukan di lukisan Van Gogh. Mereka menyimpulkan bahwa ketika tinggal di rumah sakit jiwa, pelukis telah menangkap salah satu konsep sains yang paling kompleks, yang dikenal sebagai turbulensi.

Turbulensi adalah konsep yang sering dipelajari dalam dinamika fluida. Hal itu menjelaskan bagaimana fluiditas memberi jalan bagi gangguan kekerasan di mana pusaran besar terbentuk untuk menghasilkan pusaran yang lebih kecil. Dan pada gilirannya, pusaran yang lebih kecil itu melewati fenomena yang sama, melahirkan pusaran yang lebih kecil lagi.[11]

Para ilmuwan menemukan persepsi Van Gogh sangat mengejutkan, karena pelukis telah berhasil menciptakan kembali kompleksitas turbulensi dalam lukisannya "The Starry Night", di mana ia berhasil menyatukan misteri alam semesta dengan sempurna.

1. Mona Lisa

(Mona Lisa karya Leonardo Da Vinci. Sumber gambar: LeonardoDaVinci.net)

"The Mona Lisa" adalah potret setengah badan Lisa Gherardini. Lukisan itu adalah lukisan yang paling banyak dikunjungi, paling diparodikan dan paling banyak ditulis di seluruh dunia. Mari kita bicara tentang apa yang bisa dilihat terhadap mata sang Lisa yang menatap ke sudut.

Pada tahun 2011, seorang peneliti seni Italia, Silvano Vinceti, mengatakan Leonardo da Vinci melukis huruf-huruf kecil tersembunyi di mata Mona Lisa yang mungkin menjadi petunjuk identitasnya.

Dia mengatakan huruf-huruf itu tidak terlihat oleh mata telanjang, tetapi terungkap melalui citra resolusi tinggi. Leonardo sangat tertarik pada simbol dan kode untuk menyampaikan pesan, dan dia ingin kita tahu identitas model melalui mata si objek, yang dia yakini adalah pintu menuju jiwa dan sarana komunikasi.

Huruf-huruf itu dibuat dalam warna hitam dengan kuas yang sangat halus. Di atas mata kanannya tampaknya ada huruf "L". Mungkin itu singkatan dari Leonardo. Lalu ada huruf "S" di atas mata kirinya yang mungkin merujuk pada seorang wanita di dinasti Sforza yang memerintah Milan. Leonardo menghabiskan waktu di sana antara 1482-1499 dan kemudian antara 1506-1507.

Di latar belakang di bawah jembatan ada angka "72" mungkin merujuk pada pentingnya dua angka itu dalam agama Kristen dan Yahudi. "7" dapat berarti penciptaan dunia dalam tujuh hari sementara "2" mengacu pada pria dan wanita.[12] 

(Detil simbol yang terdapat pada lukisan Mona Lisa)

Baca juga: 

● 12 Dewa Mitologi Yunani Kuno Yang Perlu Anda Ketahui 

● 7 Kisah Tentang Hades, Sang Dewa Dunia Bawah Yang Menakutkan 

● 10 Planet Paling Mematikan Yang Terdapat Di Alam Semesta